Senin, 24 Oktober 2011

pertemuan ke 6,7,8


PERTEMUAN 6,7,8

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

 

  1. Definisi
kelompok sosial kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan dan rasa memiliki.
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Menurut Sorjono Soekanto Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Menurut Hendro Puspito Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
a.      Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b.      Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
c.       Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
d.      Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.

a.         Kedekatan

Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

b.         Kesamaan

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga. Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.

2.      Ciri-ciri Kelompok Sosial
a.      Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
b.      Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
c.       Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
d.      Memiliki kepentingan bersama
e.      Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
3.      Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
a.      Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
b.      Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
c.       Faktor geografis
d.      Faktor daerah asal yang sama
4.      Klasifikasi Kelompok Sosial
A.      Klasisikasi menurut cara terbentuknya
a.      Kelompok semu, terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
a)        Tidak direncanakan
b)        Tidak terorganisir
c)        Tidak ada interaksi secara terus menerus
d)        Tidak ada kesadaran berkelompok
e)        Kehadirannya tidak konstan
Kelompok semu dibagi menjadi :
1)        Crowd (kerukunan)
2)        Publik
3)        Massa
Crowd, dibagi menjadi :
a)      Formal audiency / pendengar formal
Ex: orang-orang mendengarkan khotbah Orang-orang nonton di bioskop
b)      Planned expressive group Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
c)      Inconvenient Causal Crowds Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama. Ex : orang antri tiket kereta api
d)      Panic Causal Crowds. Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
e)      Spectator Causal Crowds. Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
f)       Ecting Low less Crowds.Kerukunan emosional, ex : orang demo
g)      Immoral low less crowds orang-orang tak bermoral
Ex : minum-minuman
Publik, sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan pengeras suara. Massa, merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan. Ex : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
b.      Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
Jenis Kelompok Nyata :
1)      Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.
Ciri-ciri kelompok statistik :
1.        Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya.
2.        Tidak terorganisir
3.        Tidak ada interaksi terus menerus
4.        Tidak ada kesadaran berkelompok
5.        Kehadirannya konstan
2)      Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan. Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3)      Kelompok sosial / Sosial groups. Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
4)      Kelompok asosiasi / associational group. Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
1.      Direncanakan
2.      Terorganisir
3.      ada interaksi terus menerus
4.      ada kesadaran kelompok
5.      kehadirannya konstan
Klasifikasi Kelompok Nyata
Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota

a.  Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
ü  Gemeinschaff by blood
Paguyuban karena adanya ikatan darah Ex : trah, kerabat, klien
ü  Gemeinschaft of place
Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan. Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
ü  Gameinschaft of mind Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
 b.  Gesselschaft / patembangan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
http://1.bp.blogspot.com/__wKSIY9nq2Q/TLWcHWGKDcI/AAAAAAAAC7g/B047jLT2DpQ/s1600/perbedaan.gemeinshaft.jpg










B.   Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
a.      Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
b.      Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.
c.       Contoh : sekolah, PGRI

C.      Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a.      Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b.      Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
c.       Klasifikasi menurut pendapat K. Merthon
1.        Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
2.        Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.
Contoh : Anggota ABRI

D.     Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a.      In Group.  Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b.      Out Group. Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group



  1. Syarat-syarat kelompok sosial
Menurut Robert K Merton
    • Memiliki pola interaksi
    • Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
    • Pihak yang berinteraksi di definisikan orang laoin sebagi anggota kelompok
Menurut Soerjono Soekarto
    • Adanya kesadaran sebagi anggota kelompok yang bersangkutan
    • Adanya hubungan timbale bali antara anggota dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut
    • Adanya faktor pengikat yang dimiliki bersama misalnya kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama , dll.
    • Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama
    • Bersistem dan berproses.
  1. Tipe-tipe kelompok Sosial di klasifikasikan dari berbagai sudut
    • Besar kecilnya jumlah anggota
    • Derajat interaksi Sosial
    • Kepentingn dan wilayah
    • Berlangsungnya suatu kepentingan
    • Derajat organisasi
    • Kesadaran akan jenis, hubungan Sosial dan tujuan yang sama
7.      Jenis – Jenis Kelompok Sosial
    • In group : kelompok Sosial dimana individunya mengidentivikasikan dirinya
    • Out group : kelompok Sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in group
    • Kelompok primer (primary group) atau face to face group adalah kelompok Sosial yang paling sederhana, anggotanya salinh mnegenal dan ada kerjasama yang erat.
    • Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang.
    • Paguyuban (gemein schaft) : bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal, dasar hubungan rasa cinta dan ras persatuan.
    • Patembayan (gesell schaft) ikatan lahir yangt bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek.
    • Formal group : kelompok yang punya aturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota untuk mengatur hubungan antar sesama .
    • Informal Group : tidak mempunyai struktur dan organisasi
Dalam  hubungan antar kelompok juga terdapat berbagai macam dimensi, diantaranya adalah dimensi demografi, dimensi sikap, dimensi institusi, dimensi garakan Sosial dan dimensi tipe utama hubungan antar kelompok. Banton mengumukakan bahwa terdapat berbagai kemungkinan pola hubungan antarkelompok ras. Diantaranya adalah alkulturasi , dominasi, paternalisasi, dan intergrasi.
  1. DESA KOTA
    • Desa
Desa adalah suatu wilaah yang masyarakatnya masih tradisional dan memiliki system pemerintahan terendah serta keasrian wilayah yang masih terjaga. Masyarakatnya masih kental dalam menjalankan adat istiadat setempat serta siatem kekerabatan yang  masih sangad dekat dan senang bergotong royong. Kehipupan masyarakatnya masih sederhana dan rata-rata pendidikan yang masih rendah serta mata pencarian masyarakatnya masih Homogen.
    • Kota
Kota adalah suatu wilaah yang masyarakatnya sudah modren dan memiliki system pemerintahan yang lebih jelas. Masyarakatnya sudah berpola pikir lebih luas serta cenderung idividulisme. Kehipupan masyarakatnya yang mulai kompleks dan rata-rata pendidikan sudah tinggi serta mata pencarian masyarakatnya sudah heterogen.
  1. Ciri-ciri masyartakat desa-kota
Desa
    • Menjunjung moral dan noerma-norma  yang berlaku.
    • Menjalankan adat istiadat dengan benar-benar
    • Pola hidup gotongroyong
    • Masih tradisional
    • Pendidikan masih rendah
    • Keadaan alam masih asri
    • Udara masih sejuk
    • Belum banyak bangunan mewah
    • Sarana dan prasarana masih kurang
Kota
    • Banyak bangunan mewah
    • Ransportasi lengkap
    • Tehnologi canggih
    • Sarana dan prasarana memadai
    • Mata pencarian beragam























Guru Bidang Studi
UUS SYAMSUL BAHRI, SE